Thursday, December 15, 2016

Kereta Kelas Ekonomi

Kereta ekonomi adalah kereta dengan pelayanan dibawah kelas bisnis, saat ini semua kereta ekonomi sudah dilengkapi AC. Kereta ekonomi saat ini terbagi menjadi dua, Ekonomi PSO (bersubsidi), dan Ekonomi non-PSO (tdk bersubsidi).

Ekonomi AC PSO (bersubsidi)
Untuk kereta ekonomi AC, PSO, satu kereta umumnya berisi 106 penumpang dengan format kursi 2-3 berhadap-hadapan. Dalam kereta terdapat 6 AC Split yang dipasang. Rangkaian kereta ekonomi ini sudah banyak yang berusia 20-30 tahun, bahkan lebih, yang sebenarnya sudah tidak layak untuk dipakai. Kereta ekonomi ini adalah hasil import dari Jepang dan Rumania mulai tahun 1953 - 1985. Untuk kereta ekonomi angkatan 1993 keatas, kereta-kereta tersebut adalah hasil buatan atau modifikasi PT INKA, namun sejak 2010, PT INKA sudah tidak memproduksi kereta ekonomi (PSO) ini, dan lebih memproduksi kereta ekonomi AC Plus (non-PSO). Harga tiket kereta ekonomi PSO ini terbilang murah karena disubsidi oleh pemenrintah.


Ekonomi AC Plus (non-PSO)
Kereta ekonomi AC plus mulai ada sejak tahun 2010 yang dibuat oleh PT INKA, dengan KA Bogowonto kereta ekonomi AC Plus pertama. Kereta ekonomi AC Plus berisi 80 penumpang dengna format kursi 2-2 berhadap-hadapan, jarak antar kursi juga lebih luas. Fasilitas lainya adalah AC central (sama seperti eksekutif). Harga tiket kereta ekonomi AC Plus ini umumnya hampir sama dengan harga tiket kereta bisnis, karena tidak disubsidi pemerintah.


Kereta Ekonomi 2016
Pada pertengahan 2016 kemarin, KAI memperkenalkan rangkaian ekonomi terbaru buatan PT INKA (K3 16). Kereta ini memiliki eksterior dan interior yang mirip dengan kereta eksekutif angkatan 2016, yang membedakan hanya warna pintunya saja (Eksekutif : Biru, Ekonomi : Orange). Dan interiornya pun tak kalah menarik, format kursi 2-2 dengan sebagian menghadap depan dan sebagian menghadap belakang, hanya kursi bagian tengah yang saling berhadapan. 



Kereta ini sempat digunakan untuk menggantikan kereta bisnis Mutiara Selatan, Senja Utama YK, dan Fajar Utama YK pada September 2016 kemarin. Namun kereta baru ini rupanya bermasalah pada kenyamanannya, jarak antar kursi terlalu sempit, sehingga penumpang tidak nyaman dan bahkan ada yang kakinya sakit, sangat tidak cocok untuk perjalanan jauh. Akhirnya pertengahan Oktober 2016, Mutiara Selatan, Senja Utama YK, dan Fajar Utama YK dikembalikan ke kelas bisnis, dan K3 16 ini digunakan untuk mengantikan kereta bisnis Sancaka dan Argo Parahyangan (tdk semua) yang jarak tempuh nya terbilang singkat.